FISIPERS - Good News, Good IdeasFISIPERS - Good News, Good Ideas
  • Home
  • Berita
  • Opini
  • Seputar FISIP
  • Kategori Lainya
    • Edukasi
    • Event
    • Hiburan dan Gaya Hidup
    • Teknologi
  • Pages
    • Tentang Kami
    • Kontak
    • Galeri
Reading: JERITAN YANG MENGGEMA DI RUANG BISU
Share
Notification Show More
Latest News
FISIP Unmul Dorong Kolaborasi Sosial-Politik di Pembangunan IKN
May 26, 2025
Belajar Jurnalisme dengan Simulasi Nyata di PJTD Sketsa 2025
May 20, 2025
SEC FISIP UNMUL Gelar Workshop Investasi: Bangun Masa Depan Lewat Literasi Keuangan
May 4, 2025
Mahasiswa FISIP UNMUL Bersama Buruh di Aksi May Day
May 3, 2025
PsychoYouth 2025: HIMAPSI Universitas Mulawarman Angkat Tema “Self-Diagnose: Helping or Hurting?” untuk Edukasi Kesehatan Mental Remaja
April 30, 2025
Aa
Aa
FISIPERS - Good News, Good IdeasFISIPERS - Good News, Good Ideas
  • Berita
  • Seputar FISIP
  • Edukasi
  • Event
  • Opini
  • Hiburan dan Gaya Hidup
  • Teknologi
  • Categories
    • Seputar FISIP
    • Opini
    • Berita
    • Hiburan dan Gaya Hidup
    • Event
    • Teknologi
    • Edukasi
  • Bookmarks
  • Lainya
    • Tentang Kami
    • Kontak Kami
    • Galeri
Have an existing account? Sign In
  • Advertise
© 2022 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fisipers, made with ❤ with aplikasidagang.com
FISIPERS - Good News, Good Ideas > Blog > Opini > JERITAN YANG MENGGEMA DI RUANG BISU
OpiniUncategorized

JERITAN YANG MENGGEMA DI RUANG BISU

FISIPERS UNMUL
By FISIPERS UNMUL Published April 23, 2025
Last updated: 2025/05/03 at 1:16 PM
Share
SHARE

Pernah mendengar filosofi tentang tanaman Lotus? Konon katanya ia ialah bunga yang tumbuh dari lumpur kotor, lalu mekar di atas perairan yang jernih. Jejak takdir yang ia hadapi seolah hadir, menjelma ke dalam sosok yang dikenal sebagai perempuan. Sampai hari ini, perempuan tumbuh di dunia yang membenci mereka. Dunia yang membuka lebar pintu ketidakadilan, dan di saat yang sama membungkam jeritan perlawanan yang senantiasa dilontarkan. Bahwa, menjadi perempuan di hari ini layaknya dosa yang tak terampuni.

Dan segala penderitaan yang ada masih belum cukup, menjadi perempuan di hari ini pun memiliki arti bahwa kita, perempuan, telah terperosok jauh ke dalam arena pertarungan. Melawan sistem yang dibentuk oleh orang-orang yang mengaku sebagai ksatria berbaju zirah, yang berkata semua demi kebaikan. Sebuah dusta, karena nyatanya perempuan hanyalah martir yang dikorbankan. Diinjak demi kenyamanan. Dicekik oleh nafsu kekuasaan.

Ada pula cerita, berasal dari suatu negeri nun jauh di sana, disebutkan bahwa ada sesosok simbol perjuangan, Kartini namanya. Seorang pahlawan. Perempuan. Sang pendobrak batas kelaziman di zamannya. Namun, kabarnya, di negeri itu pula orang-orang seperti ia, masih dianggap tak lebih dari warga kelas dua. Yang suaranya tidak didengar. Yang perlawanannya dikerdilkan.

Bisa dibilang negeri itu belum benar-benar merdeka. Tapi Kartini, ia tak pernah menunggu zaman yang ideal untuk bersuara. Jika dulu Kartini menulis tentang keterbatasan perempuan dalam pendidikan. Hari ini, keterbatasan kita selaku perempuan bukan hanya soal akses ilmu, tapi akses pada keadilan. Kartini juga pernah menulis, “Habis gelap, terbitlah terang.” Tapi nyatanya, untuk banyak perempuan di hari ini, gelap itu masih melingkupi, menutup langit harapan. Kalaupun ada secercah Cahaya terang, perempuan itu sendirilah yang harus menyalakannya. 

Kartini modern bukan sekadar perempuan yang berpendidikan tinggi. Ia adalah mereka yang berani melawan kebisuan. Yang memilih untuk menggugat, bahkan ketika akhirnya menemui kegagalan. Ia hidup di tubuh ibu rumah tangga yang melaporkan suaminya karena kekerasan. Ia hidup di suara perempuan melawan kampusnya terkait pelecehan.

Kartini di dalam surat-suratnya menggugat pendidikan, ketidaksetaraan, dan nasib perempuan yang ditentukan oleh orang lain. Tapi lebih dari itu, ia juga sedang melawan dunia yang tak membiarkan perempuan punya ruang untuk memilih. Jika dulu bentuk perlawanan Kartini adalah menulis, maka hari ini perlawanan itu hadir dalam banyak bentuk: perempuan yang berani bicara di ruang publik, yang mengungkap kekerasan, yang memilih tidak menikah, yang memilih tetap bekerja, atau sekadar… memilih menjadi dirinya sendiri.

Di tengah semua itu, perempuan, seperti Kartini tetap berdiri. Tetap menulis. Tetap marah. Tetap menyayangi diri mereka sendiri. Kartini bukan sekadar nama di buku sejarah. Ia adalah nyala kecil yang harus terus hidup di dada perempuan hari ini. Nyala yang kadang lelah, kadang redup, tapi tak pernah padam.

Karena di dunia yang membenci perempuan, menjadi diri sendiri, seorang perempuan, adalah bentuk perlawanan yang paling radikal. Layaknya lotus yang tetap berjuang meski lahir dari lumpur yang mungkin berusaha menahannya untuk tumbuh, hingga akhirnya bisa tumbuh dalam kejernihan. Maka kita, perempuan, harus tetap terus berjuang melepaskan diri dari kawat duri yang mengekang, melukai, dan menghambat, hingga akhirnya nanti, mungkin di suatu masa, perempuan dapat benar-benar hidup leluasa, terlahir kembali dalam air yang jernih. 

 

Nama: Lolyta Athaya Meidhina

Prodi: Psikologi (2023)

You Might Also Like

Mahasiswa FISIP UNMUL Bersama Buruh di Aksi May Day

Kartini Modern dalam Perspektif Mahasiswa Ilmu Pemerintahan

Ketika Keperawanan Masih Menjadi Alat Ukur Moralitas Perempuan

Kemenangan Itu Ketika Tidak Lagi Melawan

Dari Kartini Hingga Masa Kini: Perjuangan Menuju Emansipasi dan Keadilan Hak

FISIPERS UNMUL April 23, 2025
Share this Article
Facebook TwitterEmail Print
Previous Article Menciptakan Ruang Bebas untuk Sang Dewi
Next Article Dari Kartini Hingga Masa Kini: Perjuangan Menuju Emansipasi dan Keadilan Hak

Stay Connected

Facebook Like
Instagram Follow
Youtube Subscribe

Latest News

FISIP Unmul Dorong Kolaborasi Sosial-Politik di Pembangunan IKN
Berita berita terbaru Seputar FISIP
Belajar Jurnalisme dengan Simulasi Nyata di PJTD Sketsa 2025
Berita
SEC FISIP UNMUL Gelar Workshop Investasi: Bangun Masa Depan Lewat Literasi Keuangan
Berita Event
Mahasiswa FISIP UNMUL Bersama Buruh di Aksi May Day
Uncategorized
//

Resmi didirikan pada tahun 2022, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fisipers merupakan unit kegiatan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman yang berfokus pada bidang jurnalistik dan fotografi.

Menu Lainya

  • PRIVACY NOTICE
  • YOUR PRIVACY RIGHTS
  • TERMS OF USE

Kategori

  • Berita
  • Seputar FISIP
  • Edukasi
  • Event
  • Hiburan dan Gaya Hidup
  • Opini
  • Teknologi
June 2025
M T W T F S S
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30  
« May    

© 2022 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fisipers, made with ❤ with aplikasidagang.com

Selamat Datang Di FISIPERS

Good News, Good Ideas

https://fisipers.fisip.unmul.ac.id

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?