FISIPERS – Pada Minggu (27/04/2025) lalu, Departemen Usaha Individu (UI) UKM Student Entrepreneur Community (SEC) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Mulawarman sukses menyelenggarakan Kelas Bisnis tahunan melalui kegiatan Workshop literasi keuangan. Acara ini berlangsung di Aula Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur dengan mengusung tema “Investasi Masa Kini untuk Kehidupan Masa Depan”.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja tahunan Departemen UI SEC dan tahun ini didukung oleh PT Pegadaian Area Samarinda. Tujuan dari Kelas Bisnis adalah memberikan edukasi kewirausahaan, literasi keuangan, dan pengelolaan investasi kepada kader SEC dan masyarakat umum guna mendukung pertumbuhan usaha mandiri.
Ketua Umum SEC, Ricky Tanzil Pratama, menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memberi dampak positif bagi mahasiswa dan masyarakat.
”Harapannya dengan adanya kelas bisnis ini jadi pengaruh positif untuk mahasiswa maupun masyarakat umum untuk bisa membangun usahanya sendiri dan bisa mendapatkan ilmu-ilmu penting yang menjadi bekal untuk usahanya sendiri nanti” tuturnya.
Program Kelas Bisnis 2025 telah dimulai sejak awal April dengan penyelenggaraan Webinar Nasional tentang Business Plan. Kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta, termasuk mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM), sebagai ajang berbagi pengetahuan seputar penyusunan rencana bisnis yang efektif.
Puncak kegiatan berlangsung pada Minggu, 27 April 2025, dengan penyelenggaraan Workshop Literasi Keuangan dan Pengelolaan Investasi di Samarinda. Workshop ini mendapat sambutan positif dari mahasiswa berbagai perguruan tinggi, seperti UINSI, UMKT, dan UNTAG. Materi yang disampaikan mencakup strategi pengelolaan keuangan dan investasi sebagai fondasi keberlanjutan usaha. Promosi kegiatan dilakukan secara masif melalui penyebaran flyer ke berbagai kampus di Samarinda.
Pelaksanaan Kelas Bisnis 2025 tidak lepas dari kendala. Ricky menjelaskan bahwa sebagai program kerja besar, panitia menghadapi tantangan seperti keterbatasan perangkat acara dan perencanaan yang kurang matang. Selain itu, rencana awal untuk mengadakan Lomba Business Plan harus diubah karena ketidaksesuaian jadwal. “Kami mempertimbangkan dengan teliti dan akhirnya mengganti konsep di hari H agar tetap memberikan manfaat maksimal,” tambahnya.
Perubahan konsep tersebut juga berdampak pada media promosi, di mana flyer acara mengalami beberapa kali revisi untuk menyesuaikan dengan format baru kegiatan. Meski demikian, SEC tetap menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan program yang relevan dan bermanfaat bagi publik.
Dengan antusiasme peserta yang tinggi dan dukungan dari berbagai pihak, UKM SEC Universitas Mulawarman berkomitmen untuk terus menyelenggarakan kegiatan inspiratif. Ke depan, SEC berencana memperluas jangkauan program, termasuk menyusun kembali Lomba Business Plan yang lebih terstruktur, demi memajukan ekosistem wirausaha muda di Kalimantan Timur.
(agh/dna)