FISIPERS – Kegiatan Ngobrol Santai Perkara Isu (NGOPI) yang dilaksanakan BEM FISIP Unmul dengan mengangkat isu program Gubernur Gratis Poll, turut dihadiri oleh DPRD Provinsi Kalimantan Timur Komisi IV.
BEM FISIP Unmul menggelar kegiatan Ngobrol Santai Perkara Isu (NGOPI) dengan mengangkat isu seputar program unggulan Gubernur provinsi Kalimantan Timur, yakni Gratis Poll. Kegiatan ini dilaksanakan di Amphiteater Teras Samarinda dan turut menghadirkan sejumlah pihak terkait, termasuk perwakilan DPRD, birokrat, akademisi, hingga masyarakat sipil.
Program “Gratis Poll” menjadi sorotan utama diskusi karena dinilai masih menyisakan tanda tanya besar terkait implementasi dan transparansi pelaksanaannya. Diskusi ini menghadirkan berbagai narasumber, yaitu:
Sarkowi V. Zahry – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur Komisi IV
Dasmiah – Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Timur
Rusmadi Wongso – Ketua Tim Transisi Gubernur Kalimantan Timur
Roedy Haryo Widjono – Budayawan
Sri Murlianti – Sosiolog
Buyung Marajo – Perwakilan POKJA 30
Diskusi berlangsung secara interaktif, dengan Mahasiswa aktif menyampaikan aspirasi yang langsung ditanggapi oleh narasumber. Kegiatan ini diapresiasi oleh DPRD Kaltim karena dinilai sejalan dengan semangat keterbukaan informasi publik.
“Saya memberikan apresiasi karena ini bagian dari hak publik, terkait dengan kebijakan publik. Tentu publik punya hak untuk mengetahui, bahkan memberikan masukan, menyampaikan evaluasinya. Bahkan saya sarankan agar kegiatan-kegiatan diskusi seperti ini lebih sering dilakukan dengan lembaga-lembaga yang lain juga,” jelasnya saat diwawancarai awak FISIPERS secara langsung (30/6).
Ada pula aspirasi-aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa terkait pendidikan yang bersangkutan dengan Gratis Poll ini. Dari Sarkowi Komisi IV menyampaikan bahwa ini sudah dilaksanakan, dimulai dari pembahasan anggaran terlebih dahulu.
“Saya kira apa yang disampaikan Mahasiswa itu sesuatu yang selama ini sudah kami laksanakan. Jadi, kami mulai dari awal pembahasan anggaran, kita sudah melaksanakan rapat dengan OPD terkait, termasuk dengan biro dan dengan Sekda selaku ketua tim TAPD,” jawab Sarkowi.
Dengan berjalannya masa jabatan Gubernur Kaltim ini, seiring juga dengan programnya Gratis Poll, sudah dilakukan evaluasi dan juga pendalaman terkait hal ini.
“Terkait dengan evaluasi, pendalaman program, itu juga kita lakukan. Jadi, kita selama ini sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kami: kaitan dengan legislasi, kaitan dengan penganggaran, kaitan dengan pengawasan,” tuturnya.
Sebagai tindak lanjut, Menteri Kastrat BEM FISIP Unmul, Nur Alif, turut menjelaskan urgensi kegiatan NGOPI serta langkah konkret yang akan diambil dalam menindaklanjuti persoalan ini.
“Tujuan dari program NGOPI yang kita adakan hari ini adalah untuk mengawal program yang katanya dari Pemprov ini adalah program unggulan. Kemudian daripada itu, kita juga mau menyampaikan aspirasi dari banyaknya masyarakat atau banyaknya juga mahasiswa yang mendapatkan informasi simpang siur karena adanya inkonsistensi program dari penyampaiannya pejabat publik,” ungkap Alif kepada awak FISIPERS (30/6).
Nur Alif juga menekankan bahwa BEM FISIP berencana untuk membentuk posko pengaduan sebagai langkah konkret untuk menjaring data dari lapangan.
“Goals daripada kegiatan NGOPI yang diadakan BEM kali ini adalah untuk membuat posko pengaduan terkait beasiswa Gratis Poll yang menjadi program unggulan daripada Provinsi Kalimantan Timur,” jelasnya.
“Kebetulan kami dari BEM FISIP menginisiasi untuk membuat posko pengaduan di 10 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur. Karena kalau kita mau menjangkau mahasiswa dan teman-teman di Samarinda saja, kemungkinan kita akan kekurangan informasi,” pungkasnya.
Melalui forum NGOPI ini, mahasiswa berharap adanya perbaikan dalam pelaksanaan program Gratis Poll, terutama dalam hal transparansi informasi, kejelasan prosedur, dan keberpihakan kepada mahasiswa yang membutuhkan.
(emf/dna)