FISIPERS – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, Himpunan Mahasiswa Psikologi Universitas Mulawarman (Himapsi) sukses menggelar program tahunan Psychocare 2024 dengan tema “Art as Healing: Challenging Mental Health Stigma.” Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental serta peran seni sebagai media penyembuhan bagi mereka yang menghadapi tantangan kesehatan mental.
Ketua Umum HIMAPSI, Yoga Putra Fathar Pratama, menjelaskan bahwa acara ini menjadi ajang penting untuk menumbuhkan pemahaman masyarakat mengenai kesehatan mental dan menghapus stigma negatif yang masih melekat.
“Banyak yang menganggap depresi, stres, atau gangguan mental lainnya sebagai aib. Padahal, kesehatan mental adalah hal yang harus diperhatikan sama pentingnya dengan kesehatan fisik,” ungkapnya saat diwawancara.

Sementara itu, Ketua Panitia Psychocare 2024, Putri Sadewi Meiindry menegaskan bahwa tema tahun ini diambil untuk menyoroti seni sebagai salah satu sarana meluapkan emosi, sekaligus menantang stigma negatif tentang kesehatan mental, terutama di kalangan anak muda Gen Z.
Psychocare 2024 berhasil terselenggara di berbagai lokasi, termasuk Taman Unmul, Gor Kadrie Oening, Universitas Mulawarman (Unmul), Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), Bapenda Provinsi Kalimantan Timur, hingga UPTD Taman Budaya Kalimantan Timur. Rangkaian acara mencakup kampanye kesehatan mental, lomba infografis, pameran seni, sesi konseling gratis, lomba pidato, pentas seni, K-pop showcase, norebang party, dan bazar.

Kampanye “Bring Me Back” yang dilaksanakan pada pembukaan kegiatan diharap menjadi media awal penyebaran pesan kesehatan mental kepada masyarakat luas. Sebagai bagian dari rangkaian acara, Psychocare tahun ini juga menawarkan konseling gratis yang bekerja sama dengan konselor berpengalaman dari UMKT dan Ikatan Alumni Psikologi (IKAPSI) Unmul.
“Konseling ini bertujuan mendukung masyarakat yang membutuhkan konsultasi kesehatan mental,” Jelas Ketua Panitia Psychocare 2024.
Tidak ketinggalan, pada acara puncak terdapat papan emosi, papan harapan, dan bazar ikut memeriahkan suasana. Papan emosi dan papan harapan yang disediakan menjadi sarana pengunjung untuk mengekspresikan perasaan serta harapan terkait kesehatan mental.
Seorang mahasiswa Administrasi Publik FISIP angkatan 2023, Muhammad Azam Rizqin, menyampaikan kesannya saat menghadiri Psychocare.
“Awal datang sih bengong-bengong dulu, tapi ternyata seru banget. Mulai dari random play dance, sing-along, sampai lihat dance performance-nya, asik banget!” ungkapnya.
Pengunjung kegiatan Psychocare 2024 tersebut menjelaskan bahwa Psychocare 2024 memang sesuai dengan konsep kesehatan mental.
“Di sini orang-orang bisa bebas mengekspresikan diri. Ada samsak tinju buat yang lagi marah, dan random play dance buat yang ingin menunjukkan ekspresi mereka tanpa ragu. Semua bisa lepas dan seru-seruan,” tambahnya. Di akhir penjelasan juga mengapresiasi kerja keras panitia yang telah menyelenggarakan acara sebaik ini.
Himapsi berharap Psychocare 2024 dapat memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat dan membangun pola pikir yang lebih terbuka terhadap isu kesehatan mental. Oleh karena itu Himapsi mangajak seluruh pengunjung untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan suportif bagi kesehatan mental kita bersama. Dengan semangat yang diusung, Psychocare telah berhasil menjadi wadah edukasi sekaligus sarana hiburan bagi masyarakat Samarinda, khususnya bagi generasi muda.
(emf/nms/rla)