FISIPERS – Usai menerbitkan press release, Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Mulawarman (Unmul) menggelar konsolidasi bersama mahasiswa baru (maba) FISIP Unmul bertempat di Taman Unmul pada Kamis (10/8/23) kemarin.
Press release yang dimaksud ialah press release pernyataan sikap atas ketidakterlibatan FISIP dalam PKKMB Unmul yang diposting Minggu (6/8/23) lalu melalui akun instagram @bemfisipunmul dan @dpmfisipunmul_.
Melalui konsolidasi tersebut, MPM FISIP bermaksud untuk membahas hal-hal yang menjadi permasalahan mereka akhir-akhir ini. Mulai dari kronologi mangkirnya FISIP dalam acara PKKMB Unmul, maksud dan tujuan dikeluarkannya press release, hingga persoalan-persoalan yang juga menyeret maba ke dalamnya.

“Untuk hal ini kan kita melihat daripada pandangan-pandangan seluruh elemen dari mahasiswa FISIP berkaitan apa yang sudah terjadi kemarin, baik dalam hal PKKMB tingkat Universitas hingga Fakultas, dan kita berencana mencarikan tindak lanjut untuk menyelesaikan keresahan-keresahan kita bersama sebagai mahasiswa FISIP,” jelas Slamet Riyadi selaku Presiden BEM FISIP ketika ditanyai tujuan digelarnya konsolidasi.
Perkataan Slamet turut disepakati oleh wakilnya, M. Ilham Maulana. Maulana menjelaskan bahwa konsolidasi diadakan dengan tujuan menyamakan persepsi agar tidak ada lagi kabar angin yang simpang siur terkait ketidakterlibatan mahasiswa FISIP.
Kronologi

Maulana dalam konsolidasi tersebut mengungkapkan alasan MPM FISIP menolak terlibat dalam PKKMB Unmul dengan dasar (1) fasilitas yang kurang memadai. Keputusan absennya maba FISIP adalah sebagai bentuk antisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan dikarenakan suasana GOR 27 September yang pengap dan masalah fasilitas lainnya.
(2) Isu kampus. Menurut Maulana, meski pemerintahan kampus telah berganti, isu-isu kampus masih belum terselesaikan juga. Salah satu isu yang ditekankan ialah terkait tingginya Uang Kuliah Tunggal mahasiswa Unmul. Serta (3) adanya intervensi dari pihak birokrasi dalam bentuk tekanan kepada salah satu ketua lembaga di FISIP.
Maulana juga mengaku bahwa pada hari-H PKKMB Unmul, setelah mendengar adanya teguran yang diberikan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Moh. Bahzar, pihaknya sudah berusaha untuk menindaklanjuti, namun pada akhirnya pembatalan PKKMB Fakultas dalam hal ini KPMF tetap tak terhindarkan.
Hal ini dikarenakan tidak adanya koordinasi dari Fakultas kepada MPM FISIP bahwa akan dibatalkannya KPMF. Serta dekanat yang ia sebut tidak memiliki power untuk bisa membantah keputusan dari rektorat.
Keresahan Maba
Maba FISIP yang hadir kala itu diberikan kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan maupun keresahan pasca kejadian yang telah terjadi. Namun sejumlah maba mengungkapkan bahwa mereka tidak tahu menahu apa sebenarnya permasalahan FISIP dengan Universitas yang membuat mereka ikut terseret ke dalamnya.
Mereka juga menyayangkan adanya penangguhan KPMF. Salah satu maba Psikologi, Muhammad Dika Randi Rawindra mengaku ingin merasakan euforia masa-masa pengenalan kampus baik dari Universitas maupun Fakultas, namun keinginannya harus pupus di detik-detik pelaksanaan. Terlebih mereka telah mempersiapkan diri selama 2 minggu sejak pra KPMF.
Tidak hanya itu, pemuda yang kerap disapa Dika tersebut mewakili maba yang hadir untuk menggemakan tuntutan kepada MPM FISIP. Tuntutan tersebut, antara lain:
- Meminta bukti nyata perlindungan untuk mahasiswa baru agar tetap bisa melangsungkan perkuliahannya dengan baik.
- Meminta MPM FISIP agar mewajibkan mahasiswa baru FISIP mengikuti PKKMB Universitas pada tahun berikutnya.
“Ada 2 tuntutan, yang pertama tuntutannya kita mau adanya bukti nyata terkait janji-janji akan memasang badan oleh pihak BEM-MPM. Dan untuk tuntutan kedua, kita menuntut agar nanti, maba di tahun 2024 bisa mengikuti PKKMB Universitas tanpa adanya alasan lagi dan mutlak harus mengikutinya, dan itu bisa jadi harapan kami juga,” jelas Dika.
Janji memasang badan yang dimaksud oleh Dika ialah janji yang disampaikan MPM FISIP dalam menjamin mahasiswa baru agar tidak akan dirugikan jika sekiranya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Mengingat imbas dari mangkirnya FISIP dalam PKKMB Unmul mendatangkan sanksi yang cukup berat.

Dika juga mengeluhkan belum puas terhadap hasil konsolidasi yang dilakukan kala itu.
“Untuk hasil konsolidasi sebenarnya kami belum bisa mendapat gambaran yang jelas, karena terkait waktu yang ada dan dengan kondisi maba yang sudah tidak kondusif, kecapean, jadi untuk hasil ini jujur kami masih abu-abu dan belum mendapatkan kepuasan untuk kita semua, dan untuk tuntutan-tuntutan kami pun, kami rasa masih abu-abu dan belum cukup puas dari hasil konsolidasi hari ini,” jelas Dika pada awak Fisipers Kamis, (10/8/23).
Namun diungkap oleh Maulana bahwa hasil akhir dari konsolidasi tersebut baru bisa diketahui setelah diadakannya mimbar bebas yang dilaksanakan pada Jumat, (11/8/23).
“Ya, besok (Jumat) bakal ada info lebih lanjutnya itu bagaimana, dan kita juga tidak membatasi bahwa siapapun bisa datang, teman-teman media pun bisa datang untuk mempublish bagaimana tindak lanjut dari teman-teman lembaga FISIP dalam menyikapi ketidakterlibatan kita di PKKMB Universitas,” tutupnya. (nms/rla/aca/asep/wsd/all)