Ketika mendengar tentang keadilan hak antara laki – laki dan perempuan, apa yang akan pertama terlintas di kepala kalian?. Apakah konsep keadilan itu sendiri?. Banyak pertanyaan yang akan muncul ketika kita membahas tentang emansipasi. Emansipasi sendiri dapat berarti kesamaan hak dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat. Yang berarti, kesamaan kesempatan dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Hingga saat ini, masih banyak masyarakat yang mendapat diskriminasi hanya karena jenis kelamin mereka. Hal ini yang diperjuangkan sejak lama, bahkan sejak era R.A Kartini.
Perjuangan R.A Kartini dalam memperjuangkan hak pendidikan, kebebasan berpikir dan keadilan sosial di Indonesia menjadi pondasi awal dalam konsep emansipasi di Indonesia. Berawal dari kegelisahan, hingga menjadi buah pemikiran dalam perjuangan. Apakah perjuangan akan berhenti hingga disini saja? tentu jelas tidak. Hingga saat ini, perjuangan kita telah berhasil membuat perempuan mendapat banyak hak mereka. Walaupun begitu, masih banyak tantangan yang perlu kita lewati. Masih banyak stigma yang berakhir diskriminasi hingga kasus kekerasan seksual.
Apakah kita, laki – laki akan membiarkan diskriminasi yang ada? atau ikut memperjuangkan emansipasi kita bersama?. Disinilah, perjuangan menuju emansipasi dan keadilan tidak bisa diletakkan hanya kepada pundak perempuan. Bahkan tidak jarang, kita laki – laki juga mendapat diskriminasi. Stereotip yang hadir di masyarakat membuat laki – laki tidak sadar apabila mereka mendapat perilaku diskriminasi hingga perampasan hak. Laki – laki juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjuangan ini. Tidak ada lagi ketimpangan satu pihak, tidak ada lagi pemberian titik berat kepada satu pihak saja.
“Protect your daughter” atau “educate your son”. Tren yang belakangan ini muncul di sosial media, jangan lagi kita mengkotak-kotakkan hal seperti ini. Kita harus melakukan keduanya, memberi edukasi kepada perempuan dan laki – laki. Keadilan bukan hanya tentang “siapa”, tetapi tentang kita bersama. Emansipasi yang diperjuangkan hanya oleh perempuan akan menjadi perjuangan yang pincang. Emansipasi yang tidak diperjuangkan oleh laki – laki hanya akan menjadi lingkaran diskriminasi. Perjuangan yang sesungguhnya adalah ketika seluruh masyarakat berdiri di sisi keadilan.
Perjuangan R.A Kartini dalam memperjuangkan hak perempuan menjadi pemantik awal di Indonesia. R.A Kartini membuka jalan untuk memperjuangkan keadilan hak untuk perempuan, bahkan perjuangan yang ada terasa hingga sekarang. Kartini telah berhasil memantik api perjuangan, selanjutnya adalah peran kita dalam meneruskan perjuangan yang ada. Beban peradaban akan terlalu berat apabila diberikan kepada satu atau segelintir orang saja. Maka dari itu, perlu adanya estafet perjuangan. Estafet yang tidak hanya ditanggung oleh perempuan saja, tetapi merangkul semua termasuk laki-laki. Dengan segala pergerakan yang ada, kita perlu melihat perjuangan ini sebagai perjuangan bersama. Jangan sampai muncul lagi stigma bahwasannya perempuan yang memperjuangkan hak-hak emansipasi. Tetapi, laki-laki juga harus memperjuangkan hal tersebut. Terimakasih harus kita sampaikan kepada para pejuang perempuan yang telah memantik api perjuangan ini, termasuk R.A Kartini. Marilah kita terus meneruskan api perjuangan yang ada.
Nama: Jumpa Perdana Putra
Prodi: Ilmu Pemerintahan (2024)